Universitas Faletehan Laksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat di TPA Cilowong, Fokus Pada Teknologi Kecerdasan Buatan

Serang,- Matamedianews.co.id,- Universitas Faletehan telah melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat (PkM), yang kali ini berlangsung di Desa Cilowong, Kota Serang, Banten. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) guna mendeteksi bau yang timbul dari tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Cilowong. Kegiatan ini diadakan pada hari Selasa, 25 Maret 2025, dengan melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas Faletehan.

 

Read More

Tim pengabdian yang dipimpin oleh Erwan Darmawan, ST, MT, selaku Ketua Kegiatan PKM, melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai pentingnya pengendalian bau di sekitar TPA Cilowong. Dalam kegiatan tersebut, Erwan menjelaskan bahwa teknologi kecerdasan buatan yang diterapkan di TPA ini berfungsi sebagai alat pendeteksi bau untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat mengambil langkah pencegahan terhadap potensi dampak buruk bau sampah, yang bisa berujung pada gangguan kesehatan, terutama masalah pernapasan.

 

Selain itu, kegiatan ini juga mencakup perancangan ruang publik yang lebih nyaman, hijau, dan ramah lingkungan di sekitar TPA. Melalui pendekatan ini, diharapkan tidak hanya kesehatan masyarakat yang terjaga, tetapi juga kualitas hidup mereka dapat meningkat dengan adanya lingkungan yang lebih sehat dan menyegarkan.

 

Pada kesempatan tersebut, turut hadir pula sejumlah perwakilan masyarakat dari sekitar TPA Cilowong, yang berjumlah sekitar 20 orang, serta pegawai dari UPT Dinas Lingkungan Hidup yang mendukung kegiatan ini. Kehadiran mereka diharapkan dapat mempererat hubungan antara pihak universitas, masyarakat, dan pemerintah dalam rangka menjaga lingkungan dan kesehatan bersama.

 

Mochamad Natsir, ST, MT, yang merupakan dosen dari Program Studi Teknik Elektro, juga turut berperan aktif dalam pengembangan sistem teknologi ini. Teknologi kecerdasan buatan yang diterapkan di TPA Cilowong menggunakan sensor canggih untuk mendeteksi bau yang dihasilkan oleh sampah. Dengan adanya sistem ini, kualitas udara di sekitar TPA dapat dipantau secara real-time. Jika bau yang dihasilkan melebihi ambang batas yang ditentukan, sistem akan memberikan peringatan kepada masyarakat atau petugas terkait, sehingga tindakan pencegahan dapat segera diambil sebelum masalah kesehatan terjadi.

 

Selain aspek teknologi, Hj. Lani Febrian, SE, MKM, dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, juga memberikan edukasi terkait pentingnya menjaga kesehatan pernapasan di lingkungan sekitar TPA. Ia menekankan bahwa bau sampah yang terus-menerus dapat memengaruhi kualitas udara dan berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, seperti iritasi saluran pernapasan atau bahkan penyakit lebih serius dalam jangka panjang. Oleh karena itu, upaya pencegahan dengan menggunakan teknologi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat.

 

Dalam hal ini, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk dapat memanfaatkan teknologi pendeteksi bau secara maksimal. Dengan adanya perangkat ini, masyarakat di sekitar TPA Cilowong dapat merasakan manfaat langsung berupa penurunan bau yang signifikan, yang tentu akan meningkatkan kualitas hidup mereka, baik dari segi kenyamanan fisik maupun kesehatan mental.

 

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencerminkan komitmen Universitas Faletehan dalam mendukung pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar TPA. Melalui penerapan teknologi canggih yang berbasis kecerdasan buatan, diharapkan tidak hanya mengatasi masalah bau sampah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan di wilayah Banten, khususnya di Desa Cilowong.

 

Dengan adanya proyek ini, Universitas Faletehan berharap dapat menjadi contoh dalam penerapan teknologi untuk kemajuan masyarakat, sekaligus mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik.

Related posts