Cilegon,- Matamedianews.co.id,- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cilegon mengadakan media meeting dengan sejumlah wartawan di Hotel Sari Kuring pada Sabtu, 23 November 2024. Acara tersebut bertujuan untuk membahas peran dan upaya pengawasan yang akan dilakukan selama masa tenang pemilihan calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon 2024. Dalam kesempatan itu, Subiah, Komisioner Bawaslu Kota Cilegon, menegaskan komitmen lembaganya untuk memastikan pemilu berjalan dengan aman, transparan, dan adil.
Subiah menjelaskan bahwa ada total 46 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 8 kecamatan dan 43 kelurahan di Kota Cilegon. Pengawasan terhadap TPS-TPS tersebut, khususnya yang dinilai rawan, akan ditingkatkan guna memastikan kelancaran dan keamanan proses pemilu. “Kami akan memastikan bahwa pemilu berlangsung dengan lancar di setiap TPS, terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi kerawanan tinggi,” ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya perhatian lebih terhadap TPS yang dianggap rawan meskipun penyelenggara pemilu sudah berusaha bekerja sebaik mungkin. Faktor-faktor yang menjadi potensi kerawanan di antaranya adalah adanya praktik money politics, serta lokasi TPS yang sulit dijangkau dengan akses listrik dan internet terbatas. Subiah menambahkan bahwa beberapa TPS berada di lokasi yang berdekatan dengan tim kampanye, hal ini tentu memperumit pengawasan dan menambah tantangan bagi Bawaslu.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Bawaslu Cilegon telah menjalin koordinasi yang erat dengan pihak kepolisian. Mereka akan melakukan pengawasan yang lebih intensif di TPS yang dinilai rawan. Subiah mencatat bahwa saat ini sudah ada laporan terkait dugaan praktik money politics, masalah netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), serta perusakan alat peraga kampanye. Salah satu laporan pidana terkait kasus tersebut bahkan sudah mulai diproses lebih lanjut.
Lebih lanjut, Subiah menekankan bahwa pengawasan di setiap TPS akan diperketat dengan penunjukan pengawas yang ditugaskan untuk memantau jalannya proses pemilu. Bawaslu Cilegon bersama dengan pemerintah kecamatan akan bekerja sama untuk memberikan perhatian lebih pada daerah-daerah yang dianggap rawan. “Kami berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan secara intensif dan mendalam di wilayah-wilayah yang memiliki potensi masalah, agar pemilu 2024 di Cilegon bisa berlangsung dengan jujur, adil, dan aman,” tandas Subiah.
Subiah juga mengingatkan bahwa meskipun penyelenggara pemilu sudah berusaha maksimal, keterlibatan aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya pemilu sangat penting. Ia berharap agar masyarakat bisa melaporkan setiap temuan atau dugaan pelanggaran yang terjadi, agar pemilu kali ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam hal transparansi dan integritas pemilu.
(Rizky)