Warga Gerem Resah Akibat Flaring Pabrik Petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia, Langit Malam Memerah dan Udara Panas

Cilegon,- matamedianews.co.id – Sejak dimulainya operasional pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, masyarakat sekitar mulai mengeluhkan fenomena flaring atau pembakaran gas sisa produksi dari cerobong pabrik. Flaring ini menciptakan langit malam yang tampak kemerahan, peningkatan suhu udara, serta menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak pencemaran udara bagi warga.

Salah satu warga Kelurahan Gerem, Sapry, mengaku baru menyadari bahwa perubahan suhu udara dan warna langit belakangan ini berkaitan langsung dengan aktivitas industri petrokimia tersebut.

“Belakangan ini, Cilegon panasnya enggak biasa. Ternyata baru tahu penyebabnya dari flaring pabrik Lotte,” ungkap Sapry kepada wartawan, Rabu (21/5/2025). Ia berharap pemerintah daerah maupun pihak perusahaan segera memberikan penjelasan resmi kepada warga. “Kami khawatir kalau dibiarkan, bisa berdampak pada kesehatan,” tambahnya.

Di media sosial, beredar video yang menunjukkan nyala api besar dari cerobong pabrik disertai langit malam yang tampak merah menyala. Dalam video tersebut, terdengar narasi warga yang menyuarakan kekhawatiran akan potensi gangguan kesehatan akibat paparan asap.

“Ini bahaya kalau besok banyak yang pilek, demam, selesma, sampai sesak napas. Asapnya enggak terkendali, tekanannya tinggi banget, serem,” ujar seorang warga dalam rekaman tersebut.

 

Secara teknis, flaring merupakan prosedur standar di industri petrokimia untuk membakar gas berlebih guna mencegah tekanan tinggi atau potensi ledakan. Namun, jika dilakukan secara terus-menerus tanpa pengendalian yang baik, aktivitas ini dapat menimbulkan polusi udara dan dampak kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Diketahui surat yang beredar di medsos, PT Lotte Chemical Indonesia telah mengeluarkan surat pemberitahuan resmi pada 19 Mei 2025 dengan nomor: 73/LCI-VP/GA/V/2025. Surat yang ditujukan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten tersebut berisi informasi terkait kegiatan start-up dan flaring yang sedang berlangsung.

Masyarakat dan aktivis lingkungan mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan pengawasan intensif serta menyampaikan informasi terbuka kepada publik guna meredam kecemasan warga.

Related posts