SDN Kubang Sepat I Fokuskan Pelatihan Guru dan Kepala Sekolah pada Pembelajaran Mendalam dan KKA

Matamedianews.co.id,- SDN Kubang Sepat I menjadi salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan strategis bertema “Pembelajaran Mendalam dan Koding serta Kecerdasan Artifisial (KKA)” yang diadakan oleh Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) bagi para kepala sekolah dan guru di Kota Cilegon, Jumat 1 Agustus 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh 29 kepala sekolah dan 30 guru dari berbagai sekolah sasaran yang mendapatkan dana BOS Kinerja maupun BOS Reguler (dengan jumlah siswa lebih dari 400). Adapun pemateri kegiatan berasal dari pengawas dan guru yang telah mengikuti Diklat resmi dari BGTK.

Read More

Kepala SDN Kubang Sepat I sekaligus panitia pelaksana kegiatan, Milhah menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama mensosialisasikan dan mengimplementasikan pembelajaran mendalam serta pengenalan KKA (Koding dan Kecerdasan Artifisial) di lingkungan pendidikan dasar.

“Tujuan kegiatan ini agar guru dan kepala sekolah memahami secara utuh apa itu pembelajaran mendalam dan bagaimana koding serta kecerdasan artifisial dapat diterapkan. Setelah memahami konsepnya, para peserta diharapkan bisa menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran,” ungkapnya.

Milhah mengungkapkan, salah satu lokasi utama kegiatan adalah SDN Kubang Sepat I, yang juga menjadi tempat pelaksanaan untuk wilayah Kecamatan Cibeber, Cilegon, Citangkil, dan Ciwandan.

“Jadi kalau untuk pembelajaran mendalam itu untuk kota Cilegon di SDN Kubang Sepat I dan SDN Blok C. Sedangkan KKA kegiatannya di SD Raudhatul Jannah. Pelatihan untuk Kepala Sekolah selama lima hari sedangkan untuk guru sampai enam hari,” terangnya.

Salah satu pemateri, Ahsani menjelaskan bahwa kegiatan ini menindaklanjuti kebijakan terbaru Kementerian Pendidikan terkait pembelajaran mendalam yang menekankan pada delapan dimensi profile kelulusan itu yang harus diterapkan sekolah.

“Dan juga ada kerangka kerja termasuk di dalamnya kerangka kerja pembelajaran mendalam yang diantaranya adalah delapan dimensi profile kelulusan, prinsip utama pembelajaran mendalam, jenis pengalaman belajar, dan kerangka pembelajaran mendalam. Ini semua harus diterapkan di sekolah,” jelas Ahsani.

Melalui kegiatan ini, ia berharap kepala sekolah dapat memberikan pembelajaran yang mampu mengarahkan gurunya untuk menerapkan pembelajaran mendalam secara efektif di kelas.

“Semoga dengan pelatihan ini, kepala sekolah bisa meramu strategi manajerial di sekolahnya agar guru-guru lebih siap menghadirkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan mengembangkan kompetensi pada siswa,” tutup Ahsani.

Related posts