Cilegon,- Matamedianews.co.id,- 12 Juni 2025,- Dalam rangka menyambut 1 Muharram 1447 H, Dewan Kebudayaan Kota Cilegon akan menggelar rangkaian kegiatan budaya bertajuk *Muharram Culture Fest 2025*, dengan tema utama *“Ruwat Jagat Muharram”*.
Tema ini diangkat sebagai bentuk ajakan untuk menyelaraskan kehidupan spiritual dengan kekayaan tradisi lokal, sebagai wujud hijrah kultural yang membumi, reflektif, dan bermakna.
*Ruwat Jagat: Ajakan Merawat Semesta*
Di tengah arus modernitas yang sering kali menggerus akar nilai dan kearifan lokal, semangat _ruwat jagat_ hadir sebagai bentuk pemulihan dan perawatan terhadap semesta kehidupan baik secara lahir maupun batin.
“Ruwat” berarti membersihkan dan memulihkan; sementara “jagat” merujuk pada semesta kehidupan, dari diri pribadi hingga lingkungan sosial dan alam sekitar.
Muharram, sebagai bulan suci dalam tradisi Islam dan Nusantara, dipilih sebagai momentum awal yang sarat makna spiritual. Dalam konteks ini, budaya dan spiritualitas tidak dipisahkan, melainkan disinergikan sebagai kekuatan transformatif yang menyentuh sisi terdalam manusia.
_”Kami ingin menghadirkan festival ini sebagai ruang yang tidak hanya meriah secara estetika, tapi juga mengandung kedalaman spiritual dan relevansi sosial,”_ ujar *Rizal Arif Baihaqi*, Koordinator Kegiatan Muharram Culture Fest 2025.
_“Ruwat Jagat adalah ajakan agar kita semua mulai dari diri sendiri, membersihkan niat dan perbuatan, lalu bersama-sama merawat kota ini dengan nilai-nilai luhur yang lahir dari tradisi dan iman,”_ tambahnya.
*Ruang Kolaborasi Budaya dan Spiritualitas*
Muharram Culture Fest 2025 dirancang sebagai ruang perjumpaan antara nilai-nilai religius dan ekspresi budaya lokal. Rangkaian kegiatan yang akan digelar meliputi:
• *Pawai Obor Muharram*
• *Santunan Yatim*
• *Cilegon Ngemping Competition*
• *Gembrung Pence*
• *Diskusi Kebudayaan*
• *Ruwatan dan Doa Bersama*
• *Pentas Seni Budaya* dan
• *Pelantikan Pengurus Dewan Kebudayaan Kota Cilegon 2025-2028*
Kegiatan-kegiatan tersebut bukan semata bentuk hiburan, melainkan juga wahana refleksi, pendidikan nilai, dan penghormatan terhadap leluhur. Setiap penampilan membawa pesan tentang keberanian, keteguhan iman, serta doa keselamatan bagi masyarakat, kota, dan alam semesta.
_“Kota Cilegon memiliki kekayaan tradisi dan semangat spiritual yang luar biasa. Melalui Muharram Culture Fest, kami ingin membangkitkan kembali kesadaran bahwa budaya bukan sekadar warisan, tapi jalan hijrah menuju masyarakat yang lebih arif dan beradab,”_ kata *Ayatullah Khumaeni*, Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon.
_“Ini bukan hanya agenda tahunan, tetapi gerakan kebudayaan yang kami harap bisa terus bertumbuh dan memperkuat identitas kolektif masyarakat,”_ tandasnya.
*Budaya sebagai Jalan Hijrah Sosial*
Melalui semangat hijrah yang dibawa oleh Muharram, Dewan Kebudayaan Kota Cilegon mendorong masyarakat untuk menjadikan budaya sebagai instrumen perubahan sosial.
Muharram Culture Fest bukan hanya menampilkan warisan budaya, tetapi juga menata arah masa depan — dengan identitas yang kuat, spiritualitas yang hidup, dan solidaritas yang menyatu.
Festival ini diharapkan menjadi momentum kolektif untuk membangun kota yang beradab, berakar, dan menyatu dengan nilai-nilai luhur. Sebuah gerakan kesadaran budaya yang menyembuhkan dunia dari dalam: dengan tradisi yang hidup dan jiwa yang bersih.