Aceh Timur – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) KINTANA mengelar prosesi pelepasan peserta didik Angkatan ke-XII Tahun 2025. Suasana haru dan penuh suka cita mewarnai acara Pelepasan Siswa-Siswi PAUD Kintana yang diselenggarakan di Desa Alue Dua, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Rabu 18 Juni 2025.
Acara ini menjadi momen berharga bagi para siswa-siswi yang telah menyelesaikan masa belajar mereka di tingkat pendidikan anak usia dini, sekaligus menjadi ajang apresiasi atas dedikasi para guru dan orang tua.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Paud Kintana tersebut turut dihadiri oleh Bunda Paud Kabupaten Aceh Timur, Erni Handayani, kepala Desa Alu Dua ZulFakri, Babhinsa dan Babhinkabtimas,hadir juga Bunda Paud Desa Alu Dua Eliana, dan Adc Wabup Aceh Timur Putri Balkis Azzuhra, serta Tokoh Masyarakat dan Wali Murid.
Nuraini Ismail A.md, Pengurus Paud Kintana menuturkan ditengah momentum pelepasan peserta didik ini para tamu undangan juga di hibur dengan berbagai penampilan dari peserta didik. Dijelaskan, pada acara ini sebanyak 72 dari 125 siswa Paud Kintana yang dilakukan pelepasan.
“Melalui Pentas Seni beberapa penampilan juga ditampilkan oleh anak-anak,mulai dari tari tarian daerah, pembacaan shalawat, pembacaan Puisi hingga nyanyian dan drama pendek yang menghibur para tamu undangan,”Tutur Nuraini
Kepala Paud Kintana Fajar Maulina.Spd , dalam sambutannya juga menyampaikan terimakasih kepada orang tua murid, yang sudah mempercayakan kepada pihak sekolah untuk mendidik anak – anak mereka.
“Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat kami pun mengucap syukur kepada Tuhan karena kami boleh berada bersama di tempat ini. Pada kesempatan ini juga kami Guru – guru mengembalikan anak-anak kepada orang Tua untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Alue Dua, menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang mendalam kepada para guru PAUD Kintana.
“Kami mewakili pemerintah desa Alu Dua Mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh guru PAUD Kintana atas Dedikasi dan kesabaran dalam mendidik anak-anak. Semoga ilmu yang diberikan menjadi bekal yang bermanfaat bagi masyarakat depan mereka.”ujar Zulfakri.
Selain pentas seni, momen haru juga terasa saat prosesi pelepasan siswa-siswi dilakukan secara simbolis. Para siswa menerima kenang-kenangan dari pihak sekolah, sementara para orang tua dan guru tak kuasa menahan rasa bangga dan haru atas pencapaian anak-anak mereka.
Acara ini tidak hanya menjadi simbol perpisahan, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan dan kekompakan antara sekolah, orang tua, dan pemerintah desa dalam mendukung pendidikan anak usia dini di Desa Alue Dua.(Dd/Mh)