‘Opini’ Kesehatan Mental Remaja

Matamedianews.co.id,- Permasalahan kesehatan mental menjadi masalah yang serius di kalangan masyarakat. Banyak orang yang beranggapan bahwa kesehatan mental itu tidak jauh berbeda dengan kesehatan fisik, hal ini di akibatkan minimnya informasi tentang kesehatan mental di kalangan masyarakat.

 

Read More

WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa kesehatan mental “lebih dari sekedar tidak adanya gangguan atau kesehatan mental”. Bukan hanya tentang mengelola kondisi aktif tetapi juga menjaga kebahagiaan yang berkelanjutan.

 

Berdasarkan survei Indonesia-Nasional Adolescent Mental Healt Survei (I-NAMHS) 2022, 34,9 % atau sekitar 15,5 juta Remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Dari jumlah tersebut, 5,5 % atau 2,45 juta Remaja didiagnosis dengan setidaknya satu gangguan kesehatan mental.

 

Ada beberapa kesehatan mental yang kerap ditemukan antara lain stres, gangguan kecemasan, dan depresi. Transisi dari remaja menuju ke dewasa yakni usia 16-24 tahun adalah periode kritis untuk kesehatan mental. Sekitar 6% (14 juta) orang berusia 15 tahun keatas menderita gangguan mood (suasana hati) seperti depresi dan kecemasan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata penduduk indonesia yang mengalami gangguan mental adalah Remaja.

 

Banyak permasalahan yang menjadi pemicu dari kesehatan mental ini. Di antaranya tugas yang terlampau banyak dari sekolah atau pergaulan, pembulian dan lingkungan sekolah yang tidak terawasi dengan baik menyebabkan remaja mudah mengalami stres, hal ini yang berdampak pada psikis dan mental para kalangan remaja sehingga permasalahan kesehatan mental dapat terjadi.

 

Terkadang dibeberapa kasus masalah yang kerap dihadapi remaja adalah masalah di lingkungan keluarga itu sendiri. Hal ini tentunya membuat banyak remaja yang mengalami gangguan mental dikarenakan keluarga yang kurang harmonis, salah satunya adalah pertengkaran antara orangtua, orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga lupa meluangkan waktu untuk anaknya sehingga anaknya merasa kesepian dan membuat anak merasa kurang mendapatkan kasih sayang.

 

Situasi ini yang menjadi salah satu pemicu dari gangguan kesehatan mental pada remaja tersebut. Dan akibatnya banyak kasus kerap merujuk pada peningkatan kasus bunuh diri pada remaja, tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan mental sangat penting di kalangan remaja.

 

Pemahaman masyarakat akan kesehatan mental di Indonesia masih cendrung rendah. Hal ini menyebabkan orang dengan gangguan mental cendrung sulit terbuka dan merasa tertekan baik secara psikis maupun mentalnya, sehingga situasi ini menjadi masalah yang serius bagi para remaja di Indonesia.

 

Ada beberapa cara untuk mencegah atau mengatasi kesehatan mental seperti mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka, memberikan dukungan yang positif, memberikan dukungan mental, dan meminta pertolongan kepada orang yang lebih ahli seperti dokter kejiwaan, psikolog, dan psikiater.

 

Kesehatan mental yang baik akan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sehingga jika kesehatan mental terganggu maka berdampak pada kesehatan fisik dan kualitas hidup seseorang.

 

Pemerintah dan masyarakat juga perlu bekerja sama dan berkolaborasi untuk fokus pada penanganan kesehatan mental, terutama di kalangan generasi muda di Indonesia demi menuju Indonesia Emas 2045 menuju bangsa yang berdaulat, maju, adil dan makmur.

 

Penulis: dr. Arief Dharma Hartana, M.Si (Mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, UIMA Jakarta)

 

(*/red)

Related posts