LOTTE Chemical Indonesia Tanggapi Kekhawatiran Warga soal Flaring, Ini Penjelasannya

Cilegon,- Matamedianews.co.id,-  PT LOTTE Chemical Indonesia (LCI) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan akibat kegiatan flaring atau pembakaran gas yang tengah berlangsung dalam proses start-up pabrik mereka.

Mohamad Khalimi, Senior Assistant Manager General Affair LOTTE Chemical Indonesia, menjelaskan bahwa pembakaran gas melalui cerobong api merupakan prosedur standar dalam industri petrokimia.

“Perlu kami sampaikan bahwa proses start-up pabrik dengan ditandai pembakaran gas di cerobong api yang kami lakukan saat ini merupakan prosedur normal yang berlaku pada industri sejenis dimanapun,” ujarnya dalam keterangan tertulis. 22 Mei 2025

Lebih lanjut, pihak LCI mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terhadap aktivitas tersebut. Menurut Khalimi, kegiatan flaring yang dimulai sejak Rabu, 21 Mei 2025, telah memenuhi seluruh standar keselamatan dan dilakukan sebagaimana yang berlaku di pabrik-pabrik serupa milik perusahaan.

“Kami, PT LOTTE Chemical Indonesia, mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir atas proses pembakaran gas yang sedang kami lakukan. Perlu kami yakinkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang aman,” tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan, lingkungan, dan transparansi, LCI juga telah menyampaikan pemberitahuan resmi kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten melalui surat bernomor 73/LCI/-VP/GA/V/2025.

“PT LOTTE Chemical Indonesia akan didampingi oleh pihak terkait termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon selama periode kegiatan tersebut dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan teknis kami,” jelas Khalimi.

Tidak hanya itu, LCI juga menggandeng laboratorium pihak ketiga yang telah terakreditasi untuk turut memantau dan memastikan bahwa seluruh proses start-up berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Setelah klarifikasi ini, kami berharap masyarakat dapat merasa lebih tenang dan tidak terpengaruh oleh mis informasi yang beredar. Sekali lagi, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” tutup Khalimi.

Related posts