Cilegon,- Matamedianews.co.id,- Dalam beberapa hari terakhir, situasi di lingkungan Lapak dan Tegal Jaya, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, semakin memanas. Warga setempat menghadapi ancaman pengosongan tempat usaha mereka. Ketidakpastian ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Sejumlah oknum LSM terlihat ingin melaksanakan pemagaran tanpa memberikan solusi yang jelas bagi warga yang terlibat. Hal ini menambah kekhawatiran akan nasib usaha mereka, yang merupakan sumber penghidupan bagi banyak orang.
Salah satu warga, Salim, menyatakan bahwa terdapat dugaan adanya pihak ketiga yang memicu konflik antara warga dan oknum LSM terkait rencana pengosongan lahan di samping Ramayana. “Saya curiga ada oknum di balik keributan ini. Sudah beberapa kali lokasi ini menjadi sasaran berbagai pihak yang berusaha melakukan pemagaran dan pengosongan,” ungkapnya dengan nada serius. Minggu, 20 Oktober 2024.
Salim mengungkapkan harapannya agar pemilik lahan menunjukkan bukti kepemilikan yang sah tanpa melibatkan pihak ketiga. “Sebenarnya sederhana saja. Warga di sini hanya ingin pemilik lahan langsung berkomunikasi dengan warga dan memperlihatkan bukti kepemilikan, tanpa melibatkan orang ketiga,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa sangat penting bagi pemilik lahan untuk tidak memberikan kuasa kepada oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengeksekusi pemagaran atau pengosongan. “Pemilik lahan sebenarnya bisa saja langsung berbicara dengan warga. Jika itu terjadi, warga juga akan sangat menghargainya. Kenapa harus melibatkan LSM yang hanya menambah ketegangan?” jelas Salim.
Warga lainnya, Tegar juga merasakan hal yang sama. Mereka merasa bahwa jika pemilik lahan dapat langsung berkomunikasi, akan ada jalan keluar yang lebih baik dan damai. “Kami hanya ingin kejelasan dan solusi, bukan ancaman atau tindakan sepihak. Ini tempat kami berusaha dan mencari nafkah,” keluh Tegar.
Lingkungan Lapak dan Warga Tegal Jaya dan sekitarnya menantikan langkah konkret dari pemilik lahan dan pihak-pihak terkait untuk meredakan ketegangan ini. Dengan harapan, situasi ini dapat diselesaikan tanpa mengorbankan hak dan kepentingan masyarakat yang telah lama menetap puluhan tahun dan berusaha di area tersebut.
