Kenali Ciri-ciri Praktik Politik Uang Saat Kampanye dan Menjelang Pencoblosan

Cilegon,- Matamedianews.co.id,- Praktik politik uang pada saat pemilihan umum merupakan salah satu tantangan terberat bagi integritas demokrasi di berbagai daerah. Fenomena ini tidak hanya mencederai keadilan pemilu, tetapi juga memperburuk kondisi politik dan sosial di masyarakat. Untuk itu, perlu adanya upaya yang terencana dan berkelanjutan dalam memberantas praktik tersebut, serta pentingnya memahami berbagai modus operandi yang sering digunakan dalam politik uang.

Eka W Dahlan, Ketua Satuan Tugas Anti Politik Uang, menegaskan perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai beragam bentuk praktik politik uang yang umum terjadi. Menurutnya, calon yang terpilih melalui pengeluaran uang dalam jumlah besar berisiko tinggi untuk terjerumus dalam tindakan korupsi sebagai cara untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan selama kampanye.

Read More

Eka juga mengidentifikasi beberapa modus yang sering digunakan oleh pelaku politik uang, antara lain:

Pembagian Uang di Acara Kampanye: Calon legislatif sering membagikan uang langsung kepada pemilih di acara kampanye untuk memengaruhi keputusan mereka.

Distribusi Melalui Kegiatan Keagamaan: Beberapa calon memanfaatkan momen kegiatan keagamaan untuk memberikan uang, berharap dapat meraih dukungan dari masyarakat yang hadir.

Acara Bakti Sosial: Kegiatan sosial seringkali digunakan sebagai alat untuk memberikan bantuan sekaligus menarik simpati pemilih.

Paket Sembako Gratis: Menjelang pemilu, calon legislatif biasanya membagikan paket sembako gratis untuk menarik perhatian pemilih.

Dukungan Infrastruktur: Calon yang berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur di wilayah tertentu berharap dapat memperoleh dukungan dari masyarakat setempat.

Undian dan Door Prize: Pembagian hadiah dalam bentuk undian menjadi salah satu cara untuk menarik minat pemilih.

Beasiswa untuk Pelajar: Penawaran beasiswa sebagai bentuk kepedulian sosial dapat meningkatkan popularitas calon di kalangan masyarakat.

Sumbangan kepada Lembaga Keagamaan: Beberapa calon memberikan sumbangan kepada lembaga keagamaan untuk membangun citra positif dan mendapatkan dukungan masyarakat.

Pembagian Barang Mewah: Pemberian barang-barang mewah dalam acara tertentu juga marak dilakukan.

Bantuan untuk Petani: Memberikan dukungan berupa bibit, pupuk, dan bantuan finansial kepada petani bertujuan untuk mengamankan suara mereka.

Eka terus mengajak semua pihak untuk fokus pada pengawasan guna mencegah praktik politik uang. Ia mengungkapkan, “Untuk mencapai tujuan ini, masyarakat perlu mewaspadai kegiatan kampanye yang berpotensi melanggar ketentuan.” ungkapnya.

o

Praktik politik uang sering kali dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti:

1. Pembagian sembako menjelang pemungutan suara.
2. Serangan fajar berupa penyebaran uang atau barang pada H-1 pemungutan suara.
3. Variasi jumlah uang yang dibagikan, tergantung pada daerah masing-masing.

Dengan pemahaman dan penerapan strategi yang tepat, kita dapat menjaga integritas pemilu dari praktik politik uang yang merugikan. Eka menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat untuk melakukan pengawasan dan terus mengedukasi satu sama lain demi menciptakan lingkungan politik yang lebih sehat. “Mari kita bersatu untuk melawan praktik politik uang dan segera laporkan jika melihat tindakan tersebut ke bawaslu atau satgas anti politik uang,” tegasnya.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengawasan pemilu dan tolak politik uang, diharapkan integritas pemilu dapat terjaga. Langkah ini tidak hanya penting bagi demokrasi kita, tetapi juga untuk masa depan bangsa yang lebih baik.

”Mari kita bersama-sama membangun kesadaran dan menciptakan perubahan positif dalam dunia politik khususnya di kota Cilegon yang kita cintai ini,” pungkasnya.

Related posts