Cilegon, – matamedianews.co.id – Ketua LSM Gapura, Husein Saidan, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang beredar mengenai keterlibatan beberapa anggota DPRD Kota Cilegon dalam aksi demonstrasi di PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) beberapa bulan lalu. Menurut Husein, kabar yang menyebutkan bahwa para anggota dewan ikut berorasi dalam aksi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Ketika empat anggota DPRD Kota Cilegon naik ke atas mobil komando, itu bukan untuk orasi. Mereka hadir untuk mengawal proses mediasi dan memastikan masyarakat tidak bertindak anarkis,” jelas Husein yang juga ketua koordinator aksi demo tersebut menyampaikan dalam keterangannya kepada media, Selasa (11/6/2025).
Husein juga menyatakan bahwa kehadiran empat anggota dewan tersebut atas undangan langsung dari masyarakat melalui komunikasi via telepon, dan disetujui oleh para legislator yang bersangkutan. Kehadiran mereka semata-mata untuk menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perwakilan warga dengan pihak perusahaan.
“MoU itu pun hanya ditulis di atas kertas putih, tidak bermaterai, dan bersifat moral. Perusahaan secara etis memang wajib menyerap aspirasi masyarakat, salah satunya soal rekrutmen tenaga kerja lokal,” tambahnya.
Dalam tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi, masyarakat mendesak PT Lotte Chemical Indonesia agar merekrut 80% karyawan dari warga lokal Kota Cilegon dan sekitarnya. Tuntutan itu juga telah disepakati untuk dibicarakan lebih lanjut bersama Dinas Ketenagakerjaan Kota Cilegon.
“Kami juga mendorong agar pelaku usaha lokal, baik CV, PT, maupun koperasi, diberikan ruang yang adil sesuai amanat Undang-Undang Cipta Kerja dan instruksi Presiden RI, agar tidak ada diskriminasi maupun intervensi dalam kemitraan dengan investor,” kata Husein.
Mengenai isu pengelolaan scrap (limbah industri yang memiliki nilai ekonomi), Husein menegaskan bahwa penunjukan pengelola dilakukan melalui proses tender yang transparan dan profesional.
Menutup pernyataannya, Husein menegaskan bahwa pihaknya telah membubarkan kelompok massa yang sempat bertindak di luar kendali, karena dinilai mencederai perjuangan masyarakat yang sah dan damai.
“Kami tidak ingin perjuangan ini ditunggangi oleh tindakan anarkis. Kami jaga agar semua berjalan sesuai koridor hukum dan etika,” tutup Husein.