Cilegon,- matamedianews.co.id – Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan gerbang PT Lotte Chemical Indonesia, Kota Cilegon, pada Rabu (24/10), menuai perhatian publik. Aksi tersebut dinilai sebagian kalangan bukan semata-mata menyuarakan aspirasi masyarakat, melainkan berpotensi mengandung muatan kepentingan kelompok tertentu.
Dalam rekaman video yang sempat beredar di media sosial, tampak sejumlah massa menyampaikan orasi di depan pintu gerbang perusahaan kimia tersebut. Meskipun video tersebut kini sudah tidak lagi tersedia di platform media sosial, keberadaannya sempat memicu berbagai tanggapan di masyarakat.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa sebelum aksi dimulai, terlihat sosok pria berinisial HS tengah memberikan pengarahan kepada peserta aksi. HS dikenal sebagai tokoh masyarakat di wilayah tersebut. Beberapa sumber menduga aksi tersebut dikoordinasikan untuk menyampaikan sejumlah aspirasi terkait keterlibatan warga dan pelaku usaha lokal dalam kegiatan proyek maupun pengelolaan limbah perusahaan.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa sempat terjadi ketegangan saat aksi berlangsung. Namun situasi berangsur kondusif setelah HS datang ke lokasi aksi dan berinteraksi dengan massa. “Setelah beliau datang, massa mulai tenang. Tapi kami juga berharap semua tuntutan disampaikan dengan cara yang sesuai aturan,” ungkapnya.
Aksi tersebut kemudian berujung pada pertemuan antara perwakilan demonstran dan pihak manajemen PT Lotte Chemical Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, para perwakilan menyampaikan beberapa poin yang menjadi aspirasi masyarakat, antara lain:
1. Rekrutmen tenaga kerja secara offline.
2. Pemberian kuota pekerja untuk warga lokal.
3. Keterlibatan pengusaha lokal dalam proyek PT LCI.
4. Keterlibatan LPKMC dalam pengelolaan limbah (scrap).
5. Pembubaran komite internal
Beberapa nama yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya adalah tokoh-tokoh masyarakat dan perwakilan dari berbagai unsur, termasuk HS, JL, dan RJ. Sementara itu, beredar pula informasi bahwa terdapat sejumlah anggota legislatif yang turut hadir, seperti berinisial BR, AR, SB, FMR, namun hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari pihak DPRD Kota Cilegon terkait hal tersebut.
Aksi dan proses mediasi ini menuai tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Beberapa pihak mengingatkan pentingnya menjaga iklim investasi dan stabilitas keamanan di kawasan industri, serta mendorong semua aspirasi disampaikan melalui saluran resmi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Menariknya, sejumlah pihak membandingkan peristiwa ini dengan insiden permintaan jatah proyek sebesar Rp5 triliun oleh seorang oknum yang mengatasnamakan Kadin Cilegon, yang sempat viral dan menuai kecaman luas. Namun demikian, perlu ditegaskan bahwa aksi di PT Lotte Chemical Indonesia terjadi sebelum terbentuknya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Premanisme yang saat ini aktif dalam merespons dan menindak berbagai bentuk pemaksaan dan intimidasi di kawasan industri.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Lotte Chemical Indonesia maupun dari DPRD Kota Cilegon mengenai peristiwa tersebut.