Debat Calon Walikota dan Wakil Walikota Serang 2024: Persaingan Ketat dengan Insiden Pendukung yang Memanas

Serang,- Matamedianews.co.id,- Pada tanggal 12 November 2024, Hotel Aston Serang menjadi saksi berlangsungnya debat calon walikota dan wakil walikota yang penuh dengan ketegangan. Ketiga pasangan calon yang berlaga, masing-masing dengan visi dan misi yang kuat, menunjukkan semangat tinggi dalam memaparkan strategi mereka untuk masa depan Kota Serang. Para pendukung masing-masing pasangan calon tampak antusias mendukung calon jagoan mereka, menciptakan atmosfer yang sangat hidup selama acara berlangsung.

 

Pasangan calon yang berdebat kali ini adalah:

 

1. Hj. Ratu Ria Mariana, SE, sebagai calon walikota, dengan H. Subadri Usuludin sebagai calon wakil walikota.

 

2. Budi Rustandi sebagai calon walikota, bersama Agis sebagai calon wakil walikota Serang.

 

3. H. Syafrudin sebagai calon walikota, dengan Heriyanto sebagai calon wakil walikota Serang.

 

Namun, meskipun debat berlangsung dengan semangat tinggi, situasi di luar ruangan berubah menjadi tegang. Terjadi insiden bentrok antara pendukung pasangan calon nomor urut 01 (Hj. Ratu Ria Mariana dan H. Subadri Usuludin) dan pendukung pasangan calon nomor urut 03 (H. Syafrudin dan Heriyanto). Bentrokan tersebut berujung pada kericuhan fisik, dengan saling adu jotos antar pendukung. Bahkan, salah satu anggota BPKKB, yang tengah mengawal pasangan nomor urut 01, menjadi korban dalam kejadian tersebut.

 

Korban yang diketahui bernama Mastari, warga Kali Gandu, Serang, mengalami luka serius di bagian pelipis mata kanan akibat lemparan benda keras. Kejadian tersebut masih diselidiki, dan belum diketahui dengan jelas siapa yang melemparkan benda tersebut. Kabarnya, Mastari dibawa ke Rumah Sakit Provinsi Banten untuk mendapatkan perawatan medis. Tidak hanya itu, pendukung pasangan calon nomor urut 03 yang berasal dari Cimuncang juga menjadi korban dengan luka di bagian kepala. Bahkan, aparat kepolisian yang bertugas mengamankan acara tersebut turut terkena lemparan, menunjukkan betapa sengitnya ketegangan antara kedua kubu pendukung.

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan tegas dari pihak kepolisian mengenai insiden tersebut. Banyak pihak mempertanyakan apakah akan ada laporan resmi atau upaya mediasi antara kedua belah pihak yang terlibat kericuhan. Beberapa pendukung yang hadir di acara tersebut merasa kecewa karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak menyediakan layar besar untuk menonton debat secara bersama-sama, meskipun sebelumnya sempat diusulkan untuk mengadakan nobar (nonton bareng). Beberapa pengamat juga mengkritik KPU yang tidak membatasi jumlah pendukung yang hadir di lokasi acara, meskipun seharusnya kegiatan ini dapat dilakukan dengan lebih tertib, mengingat potensi kericuhan.

 

Pada sesi debat, pasangan calon Hj. Ratu Ria Mariana dan H. Subadri Usuludin memaparkan sejumlah rencana mereka jika terpilih. Salah satunya adalah upaya menjalin kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Serang dan Provinsi Banten untuk memaksimalkan pembangunan Kota Serang. Mereka juga menekankan pentingnya komunikasi yang lebih intensif dengan berbagai pihak terkait untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi masyarakat.

 

Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 03, yang diwakili oleh H. Syafrudin, berbicara mengenai berbagai langkah yang sudah mereka lakukan untuk mengelola aset dan meningkatkan pendapatan daerah. Syafrudin menjelaskan bahwa pemerintah Kota Serang perlu segera menyerahkan aset yang masih dikuasai oleh pihak ketiga, dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi pajak daerah dan mengurangi ketergantungan pada pihak luar. Menurutnya, pemutihan pajak dan pengembangan aplikasi untuk pembayaran pajak secara online akan mempermudah masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajak mereka.

 

Sementara itu, beberapa pendukung merasa bahwa KPU belum sepenuhnya memberikan pengawasan yang maksimal terhadap jalannya acara ini. Padahal, debat ini sangat penting bagi masyarakat Serang untuk mengetahui visi dan misi para calon pemimpin mereka. Ke depan, banyak pihak berharap agar pihak penyelenggara, dalam hal ini KPU, dapat lebih memperhatikan aspek pengamanan dan ketertiban selama kegiatan kampanye dan debat publik. Apakah insiden ini akan mempengaruhi hasil pilkada Serang? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.

Related posts