“Dibandingkan dengan inkubasi bisnis sebelumnya, peserta yang ikut biasanya 80 persen pelaku usaha yang sudah jadi. Sekarang kita balik 80 persen startup atau rintisan sehingga usaha baru yang masih bingung, bagaimana pengelolaan keuangan, permodalan hingga pemasaran akan dibimbing sampai jadi,” kata Didin, saat pembukaan acara tersebut di Hotel Arisu, Jalan Lingkar Selatan, Jumat, 18 Oktober 2024.

Menurutnya, program inkubasi bisnis merupakan proyek perubahan Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Banten yang bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Untirta.
“Pembinaan akan dilakukan selama tiga tahun. Konsep inkubasi ini insya Allah lebih baik karena setiap UMKM akan diberi rapot kayak anak sekolah, dipantau perkembangan usahanya setiap enam bulan sekali. Syukur-syukur dua tahun naik kelas,” ujarnya.
Didin berpesan kepada peserta inkubasi bisnis agar tidak berpaling setelah mengikuti acara tersebut. “Jangan anggap wirausaha sebagai accident. Jadi kalau sudah hadir di sini berarti siap jadi entrepreneur. Harus yakin bisa menjadi pengusaha sebab pegawai itu penghasilannya tetap, tapi kalau wirausaha tetap berpenghasilan,” katanya.

“Dengan perputaran uang yang bagus maka akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Bapak ibu bisa membayar pajak, sekolah dan kuliah bisa lancar. Jangan takut permodalan karena bisa ke Dinkop UKM dengan pinjaman tanpa bunga Rp1 juta sampai Rp10 juta,” katanya.
Sementara itu, Kepala LPPM Untirta, Prof. Mutia mengaku siap memfasilitasi UMKM Kota Cilegon yang baru mulai merintis hingga menemukan pasarnya. “Dari 60 UMKM yang sekarang ikut inkubasi, 48 di antaranya usaha kuliner dan sisanya usaha jasa laundry, les dan desain grafis,” katanya.
Dia mengajak kepada pelaku UMKM untuk berkolaborasi satu sama lain agar simbiosis mutualisme. “Misalnya kalau butuh desain grafis label, merek dan lain sebagainya enggak usah jauh-jauh nyari dari luar. Cukup berdayakan rekan-rekan kita di sini. Demikian juga kalau butuh kuliner,” katanya. (*)