Cilegon,- Matamedianews.co.id,- Badan Usaha Muda Indonesia (BUMI) angkat bicara terkait peningkatan Investasi, Selain itu BUMI juga memberikan solusi terkait dinamika ekonomi yang terjadi di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Ketua BUMI Fajrin mengatakan Kota Cilegon terus menunjukkan pertumbuhan investasi yang signifikan, menjadikannya sebagai salah satu pusat industri utama di Provinsi Banten.
“Tahun 2024 Realisasi investasi mencapai Rp34 triliun, melampaui target awal sebesar Rp14 triliun dan di Triwulan I 2025 Investasi mencapai Rp6,23 triliun, hal itu menunjukkan pertumbuhan investasi yang signifikan di Kota Cilegon,” ujarnya di Kota Cilegon, Kamis (14/5/2025).
Untuk mendorong Digitalisasi, Lanjut Fajrin, BUMI mendorong pemerintah Kota Cilegon untuk membuat Sistem Informasi Investasi Daerah (SIID).
“Jadi Buat platform digital untuk memantau perkembangan proyek investasi secara real-time, kemudian untuk transparansi ke publik, Publikasikan laporan tahunan terkait kontribusi investasi terhadap ekonomi lokal dan pencapaian CSR,” ujarnya.
Fajrin juga menyikapi terkait dinamika ekonomi lokal dan investor, Menurutnya perlu adanya Inkubator bisnis, mediasi dan resolusi konflik yang di fasilitasi pemerintah.
“Setelah membuat sistem informasi terpadu dan akuntabel, Bentuk inkubator bisnis untuk membantu pengusaha lokal beradaptasi dengan kebutuhan pasar dan standar kualitas investor. Kemudian perlu adanya sebuah resolusi konflik melalui Pemerintah daerah yang memfasilitasi forum komunikasi antara investor dan pengusaha lokal secara berkala melalui mediasi yang profesional,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Ketua 1 BUMI Syaihul Ihsan mengatakan Pemerintahan melalui Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan kebijakan investasi yang ambisius untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan dan inklusif.
“Investasi di daerah yang efektif akan mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya ditingkatan lokal, sedangkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif,” tegasnya.
“Agar iklim investasi kondusif, selain resolusi konflik, Diperlukan upaya menyeluruh yang melibatkan kebijakan pemerintah, penguatan infrastruktur, stabilitas politik dan dukungan terhadap investor secara holistik dan saling berkesinambungan,” imbuh Syaihul.