Cilegon,- Matamedia.co.id, – Ratusan anggota Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon yang berunjuk rasa di tengah laut akhirnya berhasil mencapai kesepakatan dengan PT. Dover Chemical, (13/11/24) November Aksi protes yang dilakukan oleh para nelayan ini bertujuan untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait dampak operasional perusahaan terhadap aktivitas penangkapan ikan dan lingkungan laut.
Pada hari ini, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengadakan aksi demonstrasi di PT Dover Chemical. Meskipun pihak perusahaan sebelumnya telah berupaya berkomunikasi untuk menghindari demonstrasi, HNSI tetap memutuskan untuk melanjutkan aksinya. Tuntutan yang disampaikan oleh HNSI dianggap rasional dan sejalan dengan aturan yang berlaku.
Perwakilan PT Dover Chemical menyampaikan bahwa perusahaan telah memenuhi syarat-syarat sesuai ketentuan, termasuk mengajukan izin dari kepolisian, untuk menjamin demonstrasi berlangsung secara aman dan tertib pihak perusahaan juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pihak perusahaan dan nelayan agar tuntutan yang disampaikan benar-benar bermanfaat bagi kedua belah pihak. Namun, HNSI menganggap perlu untuk menegaskan tuntutannya melalui demonstrasi ini.
Ketua HNSI menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan media yang turut membantu dalam mendukung kelancaran aksi. Menurutnya, aksi tersebut dilakukan dengan mengikuti tahapan sesuai SOP organisasi.
HNSI juga sebelumnya telah berupaya menyampaikan audiensi sebanyak dua kali, tetapi tidak direspon oleh perusahan ini yang mendorong mereka untuk melayangkan surat somasi dan akhirnya melakukan aksi setelah mendapatkan jawaban yang kurang memadai dari pihak perusahaan.
Ketua HNSI juga menyoroti bahwa nelayan sering diabaikan meskipun keberadaan mereka sangat penting bagi lingkungan sekitar. Ia mencontohkan, nelayan sering membantu jika terjadi kecelakaan di laut tanpa meminta imbalan, namun kontribusi mereka dianggap minim oleh perusahaan. HNSI juga menyatakan bahwa perusahaan tidak memiliki program CSR (Corporate Social Responsibility) yang menyentuh kebutuhan para nelayan.
Setelah adanya komunikasi dalam aksi ini, akhirnya PT Dover Chemical diwakili oleh Pak Edi datang untuk mendengarkan tuntutan HNSI. Ia menyatakan permintaan maaf dan berkomitmen untuk merealisasikan tuntutan yang diajukan oleh para nelayan Pihak HNSI menyambut baik sikap ini, dan keduanya sepakat untuk menyelesaikan masalah dengan baik.
Dalam tuntutannya, HNSI meminta PT Dover untuk lebih memperhatikan keluhan nelayan dan menempatkan orang-orang yang memiliki kewenangan dan kemampuan yang sesuai dalam posisi-posisi penting di perusahaan. HNSI mengingatkan agar perusahaan tidak menempatkan orang yang tidak kompeten, karena hal ini berisiko menciptakan blunder yang dapat merugikan semua pihak.
HNSI berharap PT Dover bisa menepati komitmen yang telah disepakati, yang semuanya dituangkan dalam perjanjian tertulis di atas materai. Jika ke depan ada pelanggaran terhadap perjanjian ini, HNSI mengingatkan akan adanya aksi yang lebih besar sebagai tindak lanjut.
Ia juga menyampaikan para pengunjuk rasa yang hadir menuntut PT Dover Chemical untuk memperbaiki sistem pengelolaan limbah industri mereka ,HNSI menyebutkan bahwa limbah yang diduga dibuang ke perairan tanpa pengelolaan yang baik telah menyebabkan penurunan populasi ikan di wilayah tersebut, sehingga mengancam sumber penghasilan nelayan.
Ketua HNSI wilayah Cilegon menyatakan, “Kami meminta agar pihak perusahaan segera melakukan tindakan nyata dalam mengelola limbah dan berkomitmen menjaga kelestarian ekosistem laut. Aktivitas perusahaan tidak boleh merugikan nelayan dan masyarakat pesisir.”
Rufaji mengalakan dalam aksi demonstrasi ini berjalan dengan damai, dan sejumlah perwakilan HNSI turut menyampaikan tuntutan mereka langsung kepada manajemen PT Dover Chemical. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan PT Dover Chemical berjanji akan menindaklanjuti tuntutan yang diajukan dan berkomitmen melakukan dialog terbuka dengan para nelayan.
HNSI berharap agar pihak perusahaan segera menindaklanjuti tuntutan mereka dengan langkah-langkah konkret.
Setelah melakukan audiensi dengan perwakilan PT. Dover Chemical, kedua belah pihak sepakat untuk mengambil langkah-langkah konkret guna mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh nelayan beberapa poin kesepakatan yang dicapai antara lain
Pertama, PT Dover Chemical diminta untuk saling menghargai sesama pemanfaat pesisir kelautan Kota Cilegon.
Kedua, para nelayan mendesak PT Dover Chemical untuk menjalankan amanah regulasi tentang lingkungan hidup, untuk memperhatikan nelayan sebagai salah satu masyarakat terdampak dari keberadaan dan kegiatan PT Dover Chemical.
Ketiga, para nelayan Cilegon mendesak agar PT Dover Chemical menjalankan amanah regulasi, tentang Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaat Ruang Laut (PKKPRL).
Keempat, pemberhentian terhadap oknum yang tidak bisa menjalankan SOP perusahaan
Dade menambahkan bahwa kedepan pihaknya akan komunikasi dengan nelayan untuk kerjasama yang tepat
“Kami akan komunikasi dengan nelayan, formatnya seperti apa. kira kira apa si yang perlu di kerjasamakan dengan para nelayan,” Ungkapnya
Disisi lain Ketua DPC HNSI Cilegon Rufaji mengaku bahwa dirinya sudah mengirimkan surat ke PT. Dover Chemical untuk melakukan audensi.
Allhamdulillah karena kami berhadapan langsung dengan memang pemikirannya nyampe ke standar diplomasi atau berargumen dengan saya, akhirnya ada titik temu,” ungkapnya
kami sudah mengirimkan surat sebanyak dua kali diduga diabaikan, akhirnya kami sepakat untuk membuat somasi karena aturan aturan di organisasi sudah kita tempuh, dan kami melakukan aksi tidak melanggar aturan”ujar Rufaji
Menurut Rufaji, tuntutan yang kami lakukan wajar dan ada di regulasinya. “Dengan itu kami meminta semua di realisasikan dan kami meminta tolong menempatkan orang pada tempatnya, menempatkan orang sesuai kemampuanya,”tutupnya
(Rizky)
