Cilegon,- Matamedianews.co.id,- Pembangunan pabrik kimia PT Chandra Asri Alkali (PT CAA) di kawasan industri Krakatau, berada di pusat sorotan masyarakat Kota Cilegon. Meskipun banyak pihak, termasuk akademisi dari Universitas Al Khairiyah, Kadin, dan warga sekitar, mengkritisi proyek ini, pembangunan terus berlanjut tanpa henti.
Salah satu isu utama yang menjadi perdebatan adalah kurangnya ijin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum dimulainya proyek ini. Kekhawatiran akan potensi bencana akibat aktivitas industri kimia juga menjadi alasan utama dalam protes masyarakat.
Namun, PT CAA tidak berdiam diri. Mereka telah mengadakan pertemuan dengan masyarakat terdampak di Aula Kecamatan Citangkil beberapa pekan yang lalu, dengan harapan memperoleh dukungan untuk melanjutkan proyek tersebut.
Pantauan langsung di lokasi pada Rabu (26/6/2024) menunjukkan bahwa aktivitas proyek belum juga reda. Setelah sempat terhenti beberapa waktu untuk proses pemadatan lahan, puluhan pekerja terlihat sibuk di area yang akan dibangun menjadi pabrik kimia chlor alkali tersebut.
Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, sebagian pekerja di lokasi proyek menjelaskan bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung saat ini adalah tahap pasca konstruksi pondasi. Proyek ini direncanakan akan berlanjut selama beberapa bulan ke depan.
“Saat ini kami sedang fokus pada pemantauan struktur tanah sebelum memulai pemasangan tiang pancang. Kami berasal dari perusahaan di Bandung, dan hasil uji laboratorium kami dilakukan di ITB,” ungkap salah satu pekerja yang sedang mengawasi aktivitas lainnya.
Pekerja tersebut juga menambahkan, “Sebelumnya, pengurugan lahan dilakukan oleh kontraktor lokal.”
Meskipun ada upaya untuk mempercepat proyek ini, terdapat keterlambatan dalam progres pekerjaan sebelumnya, yang memperpanjang tahapan proyek menjadi dua bulan kedepan. Dengan 15 Rig yang aktif, setiap Rig melibatkan empat pekerja dalam menjalankan tugasnya.
Kontroversi mengenai pembangunan pabrik kimia PT CAA terus berlanjut, dengan masyarakat dan pihak terkait terus mengamati perkembangan selanjutnya. Dalam situasi di mana pendapat publik beragam, penting untuk mempertimbangkan segala aspek yang terlibat dalam pembangunan industri yang berpotensi mempengaruhi lingkungan sekitar.