Pemkot Cilegon Miliki Lahan Sawah di Luar Wilayah: Pus-KUD Siap Berkontribusi Besar Terhadap Ketahanan Pangan

Cilegon,- matamedianews.co.id – Di tengah tantangan besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional, muncul sebuah fakta menarik yang datang dari Kota Cilegon. Siapa sangka, Pemerintah Kota Cilegon ternyata memiliki aset penting berupa lahan pertanian seluas kurang lebih 50 hektare. Uniknya, lahan tersebut tidak berada di dalam wilayah administratif Kota Cilegon, melainkan tersebar di beberapa desa di Kabupaten Serang, seperti Kilasah, Pamengkang, dan Sawah Luhur.

 

Informasi ini disampaikan langsung oleh H. Aldin, perwakilan dari Pusat Koperasi Unit Desa (PUS-KUD) Provinsi Banten. Pernyataan tersebut diungkapkan dalam sebuah diskusi santai namun serius bersama para perwakilan PUS-KUD se-Kota Cilegon yang berlangsung di Teras Kopi PWI, Kota Cilegon, pada Kamis malam, 17 April 2025.

 

Diskusi ini menjadi ruang berbagi gagasan antara para tokoh masyarakat, dan Pusat Koperasi Unit Desa (PUS-KUD). Salah satu yang hadir adalah Ustaz Sunardi, perwakilan dari Kecamatan Citangkil. Dalam keterangannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam mendukung program ketahanan pangan. Menurutnya, masyarakat di wilayah Citangkil siap mendukung penuh program yang dicanangkan oleh Pemkot Cilegon.

 

“Kami datang mewakili masyarakat Citangkil dengan semangat untuk mendukung program ketahanan pangan yang telah dicanangkan pemerintah. Ini bukan hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga demi kesejahteraan rakyat Cilegon sendiri,” ungkap Ustaz Sunardi. Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan Pusat KUD Banten menjadi langkah strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis kerakyatan.

 

Senada dengan hal itu, H. Rebudin, perwakilan dari Kecamatan Grogol, juga mengungkapkan pandangannya dalam diskusi tersebut. Ia menyambut baik kehadiran pengurus Pusat KUD Provinsi Banten yang datang untuk meninjau langsung perkembangan koperasi di Kota Cilegon. Menurutnya, kunjungan ini menunjukkan adanya perhatian besar dari pusat terhadap progres ketahanan pangan di wilayah tersebut.

 

“Alhamdulillah, hari ini kita berdiskusi langsung dengan pihak Pusat KUD Banten. Mereka ingin mengetahui sejauh mana perkembangan koperasi dan program ketahanan pangan di Kota Cilegon. Kami di sini, meskipun memiliki tantangan seperti keterbatasan lahan, tetap optimis. Dengan potensi yang ada, kami yakin bisa berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan, terutama dalam hal produksi beras,” ujarnya dengan semangat.

 

Diskusi ini memperlihatkan bahwa ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tugas bersama antara pemerintah, koperasi, dan masyarakat. Langkah Pemkot Cilegon dalam mengelola aset lahan sawah di luar wilayahnya menunjukkan strategi jangka panjang dalam menjawab kebutuhan pangan lokal.

 

Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor, program ketahanan pangan yang sedang dijalankan diyakini mampu memperkuat ekonomi masyarakat serta menjamin ketersediaan pangan yang berkelanjutan bagi warga Kota Cilegon.

Related posts