Serang,- Matamedianews.co.id,- Sebagai bentuk apresiasi terhadap guru berprestasi di Kota Serang, Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah menambah hadiah tabungan umrah sebesar Rp1 juta bagi para pemenang lomba asesmen kompetensi guru. Penambahan hadiah tersebut melengkapi voucher umrah senilai Rp500 ribu yang sebelumnya telah diberikan oleh Samira Travel.
Team Leader Samira Travel, Wijana Jamaludin, S.Pd.I, menyampaikan bahwa penghargaan ini diberikan kepada guru-guru yang meraih juara 1 hingga 3 dalam ajang asesmen kompetensi tingkat Kota Serang.
“Alhamdulillah, khusus untuk Kota Serang kami memberikan voucher tabungan umrah sebesar Rp500 ribu. Lalu oleh Pak Wagub Banten ditambahkan Rp1 juta, sehingga totalnya menjadi Rp1,5 juta untuk setiap guru berprestasi,” ujar Wijana Jamaludin.
Menurut Wijana Jamaludin, apresiasi ini menjadi bentuk motivasi agar guru semakin semangat mengembangkan kompetensi dan ilmunya.
“Insya Allah kegiatan seperti ini menjadi motivasi bagi guru lain. Ajang asesmen ini bukan hanya lomba, tapi langkah untuk meng-upgrade pengetahuan dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan asesmen kompetensi ini merupakan program perdana di Kota Serang yang digagas oleh IPQ dan akan dijadikan agenda rutin setiap tahun.
“Insya Allah kegiatan ini akan terus berlanjut, mungkin bisa satu atau dua kali dalam setahun, dengan metode yang berbeda agar semakin menarik. Ke depan, apresiasi dan hadiah untuk guru akan terus ditingkatkan,” kata Wijana Jamaludin.
Selain penghargaan bagi guru berprestasi, Jamaludin juga menyampaikan kabar gembira bagi tenaga pendidik di Kota Serang.
“Alhamdulillah, tahun ini sekitar 84 guru PAUDQu – TPQ di Kota Serang sudah mendapatkan insentif dari pemerintah. Terima kasih kepada Kanwil Kemenag Pusat yang sudah memberikan perhatian dan kesempatan bagi kami,” ujarnya.
Ia berharap dukungan pemerintah dan pihak swasta terus berlanjut agar kesejahteraan dan kualitas guru di Banten semakin meningkat.
“Sedikit penghargaan seperti ini bisa menjadi semangat baru bagi guru untuk terus mendidik dengan sepenuh hati,” tutup Wijana Jamaludin.
