Pembangkit Listrik Tercanggih di Asia Tenggara Mulai Beroperasi di Cilegon

Matamedianews.co.id,- Pembangkit listrik Ultra Super Critical (USC) tahap 2 di Jawa 9 & 10 yang berlokasi di Suralaya, Kota Cilegon, kini resmi memasuki tahap awal operasi komersial (COD). Proyek strategis ketahanan energi nasional ini mengusung teknologi pembangkit USC tercanggih di Asia Tenggara dengan kapasitas total 2 x 1.000 megawatt (MW).

Dikembangkan oleh PT Indo Raya Tenaga (IRT), proyek ini memiliki peran vital dalam menjaga pasokan listrik di wilayah Jawa dan Bali, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali (JAMALI). Dengan total kapasitas 2.000 MW, pembangkit ini akan menambah daya listrik yang andal untuk kebutuhan industri dan masyarakat luas, termasuk wilayah metropolitan Jakarta dan sekitarnya.

Read More

Saat ini, Jawa 9 & 10 tengah memasuki fase normalisasi, di mana seluruh sistem pembangkit dan jaringan kelistrikan diuji guna memastikan performa optimal.

“Fase ini merupakan prosedur penting agar seluruh unit dapat beroperasi dengan aman, efisien, dan sesuai standar yang berlaku. Mohon doa dan dukungannya hingga proses konstruksi selesai. Kami berharap proyek ini dapat terus berjalan lancar dalam tahapan operasional,” ujar General Manager Pembangkit USC Jawa 9 & 10, Steve Adrianto, Kamis 8 Oktober 2025.

Dengan teknologi mutakhir, Jawa 9 & 10 menjadi pembangkit berskala gigawatt paling efisien di Indonesia. Pembangkit ini mengadopsi teknologi USC dengan efisiensi tinggi dan ramah lingkungan, serta dilengkapi sistem pengendalian emisi terbaik.

Beberapa teknologi ramah lingkungan yang digunakan antara lain:

Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk mengendalikan emisi nitrogen oksida (NOx).

Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk mengurangi emisi sulfur dioksida (SO2) sebelum dilepaskan ke udara.

Electrostatic Precipitator (ESP) yang berfungsi menyaring partikel halus dari gas buang agar tidak mencemari udara.

Selain berkontribusi dalam peningkatan pasokan listrik, IRT juga menjalankan proyek ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dengan melibatkan lebih dari 1.000 tenaga kerja lokal dalam setiap tahap konstruksi.

“Kami mencatat total 62 juta jam kerja tanpa kecelakaan, sebagai bukti komitmen kami terhadap keselamatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja lokal,” tambah Steve Adrianto.

Senior Analyst dari Institute for Essential Services Reform (IESR) menyatakan bahwa proyek ini menjadi contoh sukses penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor ketenagalistrikan Indonesia.

“Teknologi ini sudah terbukti efisien dan dapat diadopsi di PLTU lain sebagai solusi untuk peningkatan efisiensi dan pengurangan emisi,” ungkapnya.

Proyek Jawa 9 & 10 diharapkan menjadi bukti bahwa inovasi teknologi dan kolaborasi lintas sektor dapat berjalan selaras dengan pembangunan berkelanjutan.

Ketua Komisi II DPRD Cilegon, Fauzi Desvandy, juga memberikan apresiasi saat kunjungan kerja ke Site Office IRT pada Maret 2025. Ia berharap pembangkit ini dapat menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, sekaligus mendukung transisi energi menuju net zero emission dengan sistem kelistrikan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

“PT IRT telah memberikan kontribusi besar dengan membuka peluang kerja bagi masyarakat Cilegon dan sekitarnya,” ujarnya.

Di bidang keselamatan kerja, IRT telah meraih berbagai penghargaan dari Pemerintah Provinsi Banten dan tingkat nasional dari Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Penghargaan ini melengkapi prestasi internasional seperti Indonesia Green Awards atas komitmen pengelolaan lingkungan, Asian Power Awards dalam kategori Environmental Upgrade of the Year Indonesia dan Power Project of the Year, serta Thomson Reuters Awards untuk keberhasilan financial closing

Related posts