Pangkalpinang,- Matamedianews.co.id,- Aksi demonstrasi yang digelar oleh massa dari Aliansi Tambang Rakyat Bersatu (ATB) Bangka Belitung di depan kantor pusat PT Timah Tbk, Pangkalpinang, berakhir ricuh. Senin (6/10/2025).
Suasana yang awalnya berjalan damai tiba-tiba memanas ketika aparat keamanan melepaskan tembakan gas air mata untuk mengurai massa yang mulai bertindak anarkis.
Pantauan jejaring KBO Babel di lokasi, setidaknya terdengar lebih dari tujuh kali suara letusan gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian.
Kepulan asap menyelimuti area depan kantor PT Timah di Jalan Jenderal Sudirman, membuat massa berhamburan menyelamatkan diri.
Seorang peserta aksi diketahui mengalami luka di bagian kaki saat mencoba menjauh dari kericuhan.
Ia mengaku terkena imbas tembakan gas air mata yang diarahkan ke arah massa.
“Jadi di depan ada lemparan peluru gas air mata, kami di belakang, tiba-tiba tembakan ke arah belakang. Pas di bawah kaki kena serpihan,” ujar Ari, demonstran asal Toboali, sambil menunjukkan luka yang dialaminya.
Ketegangan semakin meningkat ketika sebagian massa mulai melemparkan batu dan benda keras ke arah gedung PT Timah.
Tidak berhenti di situ, pagar besi di depan kantor pun roboh, diikuti aksi perusakan terhadap bagian lobi utama gedung.
Beberapa oknum massa bahkan dilaporkan menjarah sejumlah barang dari area dalam kantor sebelum akhirnya aparat berhasil mengevakuasi sebagian besar pegawai.
Meningkatnya jumlah massa membuat situasi sulit dikendalikan. Meski aparat kepolisian dan TNI berusaha menambah pasukan pengamanan, aksi perusakan sudah terlanjur terjadi.
Situasi baru mulai mereda setelah aparat TNI melakukan tindakan persuasif dan peringatan agar massa mundur.
Sumber di lapangan menyebutkan, aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pembelian bijih timah oleh PT Timah yang dinilai terlalu rendah dan memberatkan penambang rakyat.
Massa juga menyoroti tindakan Satgas Penertiban Pertimahan (PKH) yang kerap melakukan razia tambang rakyat tanpa solusi konkret bagi penambang kecil.
Hingga sore hari, aparat masih berjaga ketat di sekitar area kantor PT Timah. Jalan Jenderal Sudirman sempat ditutup sementara untuk kepentingan pembersihan dan pengamanan.
Belum ada keterangan resmi dari pihak PT Timah maupun aparat kepolisian terkait jumlah kerugian dan korban dalam peristiwa tersebut.